JINDERIS, iNews.id - Gempa bumi Turki yang mengguncang pada Senin (6/2/2023) telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa hingga Kamis (9/2/2023), termasuk di Suriah. Jumlah itu diperirakan terus bertambah karena operasi pencarian korban di reruntuhan bangunan masih berlangsung.
Tiga hari pascagempa, operasi penyelamatan telah berubah menjadi evakuasi karena kecil kemungkinan mendapatkan korban selamat dari bawah reruntuhan bangunan yang runtuh.
Banyak cerita duka menyertai upaya penyelamatan dan evakuasi para korban, seperti terekam di Provinsi Kahramanmaras, Turki. Peristiwa memilukan adalah seorang pria, Mesut Hancer, memegang tangan putrinya yang meninggal tertimpa bangunan rumah.
Korban, Irmak (15), tak bisa diselamatkan setelah terjepit reruntuhan beton bangunan yang roboh meski posisinya sudah terlihat. Tangan Irmak keluar dari sela-sela beton bangunan seperti meminta tolong. Posisi Irmak berada di kamar tidur, terlihat pula ranjangnya.
Dalam foto yang beredar pada Rabu (8/2/2023), tampak Hancer duduk di dekat posisi Irmak sambil terus memegang tangannya. Entah kapan proses evakuasi korban bisa dilakukan. Namun Hancer akan terus berada di situ menjaganya.