MOSKOW, iNews.id - Presiden Vladimir Putin mengaku pernah menjadi sopir taksi di saat kondisi perekonomian Rusia sedang parah. Saat itu pada 1991, Uni Soviet baru runtuh, sehingga memaksanya mencari pekerjaan tambahan sebagai sopir taksi.
“Kadang-kadang saya harus bekerja sambilan dan mengendarai taksi. Tidak menyenangkan membahas ini, tapi sayangnya ini terjadi," kata Putin, dalam wawancara dengan media lokal, seperti dilaporkan kembali The Sun.
Dia menyebut runtuhnya Uni Soviet sebagai sejarah bagi negara baru bernama Rusia.
“Itu merupakan disintegrasi sejarah Rusia dengan nama Uni Soviet. Kami berubah menjadi negara yang sama sekali berbeda," tuturnya.
Menurut dia, perubahan ini sekaligus menghilangkan atau mengikis sistem yang telah sangat lama dibangun, termasuk komunisme.
"Apa yang telah dibangun selama 1.000 tahun, sebagian besar hilang. Ini merupakan tragedi kemanusiaan besar," ujarnya.