Tippei terbuat dari gumpalan tinta hitam yang dicampur lemak babi dan butiran arang halus. Orang yang memakainya masih bisa bernapas. Konon, pada setiap embusan napas dari hidung yang tersumbat, terdapat keyakinan dan kepercayaan bahwa apa yang dilakukan ini merupakan kebenaran dan identitas perempuan Suku Apatani.
Merujuk Ed Times, praktik penggunaan sumbat hidung telah dilarang oleh Pemerintah India pada awal 1970-an. Itulah mengapa saat ini hanya perempuan Suku Apatani berusia di atas 45 tahun yang masih melakukannya. Namun, larangan tersebut masih dipertanyakan. Pasalnya, perempuan-perempuan Suku Apatani, khususnya orang tua, menganggap tradisi menyumbat hidung adalah identitas mereka.
Apakah bagian dari tradisi budaya suatu masyarakat dapat dilarang begitu saja? Di sini lain, generasi muda menolak praktik semacam itu, karena akan menghalangi kesempatan mencari pekerjaan dan bersosialisasi yang lebih luas.