2. Pambayun Savira di St. Paul, Minnesota
​Pam, mahasiswi tahun pertama di University of St. Thomas, juga mengalami suhu sekitar -29 derajat Celcius dengan angin di daerahnya.
Kelas-kelas dibatalkan sejak Selasa (29/1) siang, perpustakaan kampus tempat dia bekerja juga ditutup dari Selasa hingga Kamis pagi.
"Dua menit (di luar) saja itu bisa kena frostbite," kata Pam.
"Saya cuma di rumah saja, soalnya tidak memungkinkan untuk keluar."
Pada hari liburnya, Pam dan keluarga asuhnya bereksperimen melempar air mendidih ke udara dingin ekstrem –yang langsung menjadi salju.
Pam, yang berasal dari Surabaya, merasa cuaca dingin itu mahal karena dia butuh alat penghangat dan baju berlapis-lapis.
"Enak sih kalau bisa main salju satu, dua jam,” katanya.
"Tapi kalau terus-terusan dan saljunya nggak pergi-pergi, itu capek juga. Soalnya kalau jalan gampang kepleset, atau kalau saljunya tebal susah banget jalannya.”