RIYADH, iNews.id - Presidensi Keamanan Negara Arab Saudi mengeluarkan klarifikasi terkait video promosi 'konsep ekstrimisme' yang disiarkan Departemen Umum Penanggulangan Ekstrimisme melalui akun Twitter.
Dalam video yang sudah dihapus itu disebutkan bahwa feminisme merupakan bagian dari ekstrimisme dan akan dihukum.
Dalam sebuah pernyataan klarifikasi, sebagaimana dikutip dari Arabnews, Rabu (13/11/2019), presidensi menyatakan bahwa isi video tersebut tidak akurat dan mengandung banyak kesalahan dalam mendefinisikan ekstrimisme. Orang yang membuat dan memublikasikan video itu disebut bertindak atas namanya sendiri, tak mewakili lembaga.
Menurut pernyataan resmi, presidensi menyampaikan bahwa orang yang bersangkutan telah diangkap untuk diperiksa.
Langkah lain juga dilakukan terhadap para pengguna media sosial untuk memastikan bahwa kesalahan seperti ini tidak terjadi lagi.