RIYADH, iNews.id – Perpustakaan Umum Raja Abdulaziz di Riyadh, Arab Saudi, memiliki koleksi lebih dari 8.100 koin bersejarah yang terbuat dari emas, perak, dan logam lainnya. Koin-koin dari seluruh dunia Arab dan Islam itu merupakan artefak terkemuka yang dapat mengungkap peristiwa keagamaan, politik, ekonomi, sosial, dan seni yang terjadi pada masanya.
Arab News pada Minggu (3/9/2023) melansir, kajian terhadap koin-koin tersebut berkaitan dengan berbagai bidang kehidupan serta negara dan tempat koin-koin tersebut dicetak. Pada masa lampau, proses pencetakan koin memang terjadi di banyak negara dan wilayah Arab dan Islam, termasuk Makkah dan Madinah, serta lokasi Kekhalifahan Islam, yaitu di Damaskus, Baghdad, Kairo, Tunisia, dan Andalusia.
Awalnya, dinar dicetak dengan cara yang sama seperti koin perunggu Bizantium—yang memuat gambar sosok penguasa Romawi Heraclius bersama kedua putranya—di percetakan uang di Alexandria (Iskandariah), Mesir. Pada masa berikutnya, mata uang Islam mulai berkembang pada awal 692 M di era pemerintahan Khalifah Bani Umayyah Abdul Malik bin Marwan.
Koleksi koin Perpustakaan Umum Raja Abdulaziz mencakup seluruh periode Islam selama 1.400 tahun terakhir. Koleksinya juga memiliki cakupan geografis yang luas yang meliputi India dan Asia Tengah di timur, Maroko dan Andalusia di barat, Kaukasus di Utara, serta Yaman dan Oman di selatan.
Menurut beberapa ahli, koin-koin di perpustakaan tersebut menjadi bagian dari salah satu koleksi terpenting dan terkemuka yang dilestarikan di Kerajaan Arab Saudi. Perpustakaan itu tak hanya menyimpan koin-koin Arab dan Islam langka yang berasal dari era pemerintahan Bani Umayyah. Tetapi juga uang logam dari zaman Dinasti Abbasiyah, Fatimiyah, Ayyubiyah, Atabeg, Seljuk, serta Mamluk, yang ditemukan di negara-negara Islam di kawasan Levant dan Maghreb (Afrika Barat) hingga era Turki Utsmaniyah.
Perpustakaan itu menyimpan koin pertama yang dicetak pada masa pemerintahan Arab Islam. Selain itu, ada juga koin yang digunakan pada era awal Islam yang dicetak di negara-negara non-Islam. Beratnya 3,1 gram dengan diameter 18,3 milimeter.
Menurut laporan kantor berita Saudi (SPA), koin tersebut diukir dengan Kalimat Syahadat. Bagian depannya menunjukkan sebuah tiang di empat dudukan dengan bola kecil di sebelah kanan dan Iota Beta dalam bahasa Yunani untuk kiri, yang mengacu pada angka 12.