Batalion Sheikh Mansur telah hadir di Ukraina sejak 2014, ketika perang dua negara bekas Uni Soviet itu dimulai. Menurut Sheikh Mansur, dia dan tentaranya juga diundang oleh pasukan Ukraina untuk berperang melawan Rusia. Dia pun menyatakan kesediaannya, namun menegaskan bahwa batalion itu melakukannya di bawah bendera nasional mereka sendiri, yakni Ichkeria.
“Tentu saja, kami mengoordinasikan semua tindakan kami dengan pasukan Ukraina saat kami berjuang bersama melawan musuh bersama, kejahatan bersama,” kata dia.
Menurut dia, pasukan Ukraina telah melengkapi batalionnya dengan persenjataan yang diperlukan untuk melawan serangan Rusia di negara yang sedang dilanda perang itu.
“Batalion kami terdiri atas lebih dari 100 pria bersenjata. Mereka dianggap sebagai pasukan elite yang ditempatkan di titik-titik perang,” ungkap Sheikh Mansur.
Dia menuturkan, pada awal agresi Rusia di Ukraina, batalionnya dikerahkan di pinggiran Ibu Kota Kiev. Mereka lalu dipindahkan saat pertempuran semakin intensif dan diberi posisi garis depan.
Mereka kini hadir di Kota Mariupol yang terkepung dan daerah-daerah lain di mana pertempuran terus meningkat yang tidak dapat diungkapkannya.
“Kami melakukan operasi khusus seperti pemasangan ranjau, serangan taktis, penyergapan, dan kami juga mengamankan posisi-posisi tertentu,” ujarnya.