Komik Charlie Hebdo Ejek Tragedi Gempa Turki-Suriah Picu Kemarahan Publik: Ini Bukan Humor!

Maria Christina Malau
Gempa bumi Turki dan Suriah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan bangunan serta infrastruktur. (Foto: Reuters)

TURKI, iNews.id - Majalah satire Prancis Charlie Hebdo menerbitkan komik strip mengenai gempa bumi Turki-Suriah berkekuatan 7,8 SR. Kartun yang menyoroti tragedi yang menewaskan ribuan orang tersebut mendapat kecaman dan memicu kemarahan publik karena dianggap mengejek dan provokatif.

Komik karya Pierrick Juin itu menunjukkan bangunan yang tertatih-tatih di tengah tumpukan puing-puing gempa bumi dengan tulisan: "Tidak perlu mengirim tank."

Netizen menilai kartun itu telah mengolok-olok tragedi yang berdampak pada jutaan orang di Turki dan Suriah. Bahkan, pengguna media sosial menyebut kartun itu menjijikkan, memalukan dan mirip dengan ujaran kebencian.

Cendekiawan Muslim Amerika Omar Suleiman mengecam Charlie Hebdo yang dinilai telah mengejek tragedi gempa Turki-Suriah lewat kartun tersebut. 

"Benar-benar publikasi yang tercela. Selalu begitu. Mengejek kematian ribuan Muslim adalah puncak dari bagaimana Prancis telah merendahkan kita dalam segala hal. Dan hal yang gila, kami bahkan tidak bisa mengatakan ini titik terendah baru untuk Anda," cuitnya.

Kartun itu juga memicu kemarahan Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalim. Dia menyebut Charlie Hebdo sebagai orang barbar modern. "Tercekik dalam kebencian dan dendammu," katanya dilansir dari Aljazeera, Kamis (9/2/2023). 

Salah seorang netizen perempuan bernama Sara Assaf mengatakan dirinya menarik dukungan untuk majalah Charlie Hebdo setelah melihat kartun gempa bumi Turki-Suriah itu. 

"Je ne suis plus Charlie" (Saya bukan lagi Charlie), tulisnya. Ini mengacu pada slogan “Je suis Charlie” (Saya Charlie) yang diadopsi oleh pendukung Charli Hebdo setelah kantor mereka diserang pada 7 Januari 2015.

Dalam serangan itu, dua bersaudara yang mengaku berafiliasi dengan Al-Qaeda menembaki markas Charlie Hebdo di Paris. Serangan yang disebut sebagai pembalasan atas penerbitan kartun yag menggambarkan Nabi Muhammad itu mengakibatkan 12 orang tewas. Banyak pihak yang menyampaikan solidaritas dengan Prancis dan menyebut karya itu sebagai bentuk kebebasan berbicara.

"Kami bersamamu selama rasa sakitmu. Apa yang kita alami sekarang adalah bencana bagi umat manusia!" kata seorang pengguna. 

Dia selanjutnya mengecam kartun mengenai gempa Turki-Suriah itu. "Tidak, ini bukan humor."

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Internasional
6 hari lalu

Heboh Skandal Judi Sepak Bola Turki, 29 Pemain Diburu Polisi termasuk Klub Galatasaray

Internasional
10 hari lalu

Kapal Tanker Rusia Diserang di Laut Hitam

Internasional
10 hari lalu

Meriah! Festival Budaya Indonesia di Sakarya Turki Pukau Pelajar Asing

Internasional
28 hari lalu

Pesawat Hercules Jatuh Tewaskan 20 Tentara, Turki Minta Publik Tak Berspekulasi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal