Menanggapi komentar dari warganet, Airbnb China menjawab melalui media sosial Weibo,"Melindungi peninggalan sejarah dan budaya merupakan tujuan awal kegiatan kami, dan itu tetap menjadi pertimbangan utama."
Airbnb sudah meminta izin kepada pengelola Tembok Besar, khususnya di wilayah Badaling, untuk menggunakan salah satu ruang di sana. Ini akan menjadi sejarah untuk pertama kalinya Tembok Besar dijadikan penginapan bagi orang biasa.
Sebenarnya tidak ada aturan yang melarang turis bermalam di Tembok Besar. Bahkan beberapa perusahaan travel menawarkan paket camping. Namun bermalam di salah satu ruang Tembok Besar yang sudah diisi perabot layaknya penginapan, baru kali ini terjadi.
Tak semua orang bisa mengikuti kompetisi, melainkan hanya warga China (termasuk Macau, Hong Kong, dan Taiwan), Amerika Serikat, Inggris, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, Jerman, Italia, Spanyol, dan Prancis. Peserta juga pengguna aktif aplikasi Airbnb serta harus berusia 21 tahun ke atas.
Pemimpin Airbnb China, Nathan Blecharczyk, mengatakan, pihaknya ingin berkerja sama dengan kelompok sejarawan dan konservasi di China.