BEIJING, iNews.id - Perusahaan startup penyedia jasa penginapan, Airbnb, menggelar kompetisi untuk bermalam di Tembok Besar, China. Pendaftaran dibuka sejak 2 sampai 13 Agustus 2018. Beberapa pemenang berkesempatan menginap secara bergantian masing-masing hanya semalam pada 4 sampai 8 September 2018.
Sebagai syarat, peserta harus membuat tulisan paling banyak 550 karakter serta menjawab pertanyaan yang semuanya bisa dijawab secara online.
Ternyata kompetisi ini ditentang warganet di China karena berpotensi merusak tempat bersejarah berusia 2.600 tahun itu. Banyak warganet mempertanyakan, apakah menggunakan monumen bersejarah itu sebagai tempat bermalam diperbolehkan.
"Tembok Besar merupakan peninggalan sejarah di bawah perlindungan (undang-undang), bagaimana mereka bisa membiarkannya diubah menjadi rumah tamu umum," kata seorang warganet.
"Jadi sekarang, bahkan peninggalan kuno dapat disewa untuk tamu demi mendapatkan keuntungan?" saut warganet lainnya.