PARIS, iNews.id - Alain Cocq, pria Prancis yang sakit parah dan berencana menyiarkan langsung proses kematiannya di media sosial, menjalani perawatan paliatif atau penanganan khusus terhadap penyakit yang tak dapat disembuhkan, setelah menolak makan dan minum obat selama 3 hari.
Pria 57 tahun itu mengalami kondisi langka yakni dinding arterinya saling menempel. Permintaan eutanasia yang diajukan Cocq kepada Presiden Emmanuel Macron ditolak dengan alasan hukum di Prancis tak membolehkan suntik mati.
Sebagai bentuk protes, Cocq akan menyiarkan langsung proses kematiannya di Facebook, meskipun perusahaan platform media sosial itu kemudian memblokirnya.
Sebelumnya dia menolak semua makanan, minuman, dan obat-obatan sebagai bagian dari rencana livestreaming menuju kematian yang sedianya dimulai pada Sabtu pekan lalu.
"Saya minta maaf, tapi saya butuh ketenangan untuk pergi dengan damai," kata juru bicara sekaligus pengacara, Sophie Medjeberg, mengutip pernyataan Cocq, dikutip dari AFP, Rabu (9/9/2020).