YANGON, iNews.id - Setidaknya enam demonstran dilaporkan tewas ditembak oleh aparat keamanan Myanmar pada Jumat (12/3/2021) malam hingga Sabtu (13/3/2021) waktu setempat. Mereka tewas ditembak di jalanan saat menentang kudeta oleh militer dan melangsungkan peringatan kematian seorang mahasiswa yang dibunuh aparat pada 1988.
Tiga orang dilaporkan tewas ditembak polisi dalam demonstrasi di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar pada Sabtu (13/3/2021). Satu orang lainnya tewas di pusat Kota Pyay di hari yang sama, dan dua lainnya tewas ditembak polisi di Yangon dalam unjuk rasa menentang kudeta semalam.
“Aparat keamanan bahkan menghentikan ambulans untuk menyelamatkan orang-orang yang ditembak, dan baru mengizinkannya beberapa waktu kemudian,” kata seorang pengunjuk rasa berusia 23 tahun di Pyay dikutip Reuters, Sabtu (13/3/2021).
Demonstrasi pada Sabtu (13/3/2021) membeludak setelah imbauan menyebar di media sosial yang mendesak orang-orang turun ke jalan untuk menentang kudeta. Mereka juga memperingati kematian Phone Maw yang ditembak aparat Myanmar 33 tahun lalu.
Mahasiswa tersebut tewas di kampus Institut Teknologi Rangoon kala itu. Beberapa minggu setelah itu terjadi perlawanan terhadap pemerintah militer yang dikenal sebagai ‘gerakan 8-8-88’, karena puncaknya terjadi pada 8 Agustus 1988.