TOKYO, iNews.id – Hujan deras menghantam Jepang bagian tengah, Rabu (8/7/2020). Pada saat yang sama, pihak berwenang di negara itu mengatakan, sebanyak 58 orang dikhawatirkan tewas dalam hujan lebat yang memicu tanah longsor dan banjir yang mengerikan di Pulau Kyushu.
Hujan yang mulai mengguyur wilayah barat daya Jepang sejak Sabtu (4/7/2020) pagi telah menyebabkan kerusakan yang luas di Pulau Kyushu. Sungai-sungai meluap dan lereng-lereng bukit di sana runtuh karena longsor.
Saat cuaca ekstrem kini bergerak ke arah utara, Badan Meteorologi Jepang memperingatkan akan turunnya hujan lebat di Prefektur Gifu dan Nagano. Kendati demikian, perintah evakuasi kepada ratusan ribu warga yang diumumkan lembaga itu sebelumnya kini telah dicabut.
Seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang memperingatkan, akan ada curah hujan tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk sebagian wilayah tengah Jepang. “Terutama di daerah-daerah yang ditetapkan sebagai risiko tinggi untuk tanah longsor dan banjir,” kata pejabat itu, dikutip AFP, Rabu (8/7/2020).
Setidaknya 80.000 petugas telah dikerahkan untuk mengevakuasi para korban selamat yang terdampar oleh bencana banjir dan tanah longsor. Di samping itu, ada 10.000 tentara dari Pasukan Bela Diri Jepang yang turut bergabung dalam operasi penyelamatan itu.
Juru Bicara Pemerintah Jepang, Yoshihide Suga mengatakan, sampai saat ini ada 53 korban tewas dalam bencana banjir dan longsor di Kyushu. Sementara, kematian lima orang lainnya masih menunggu konfirmasi. Selain itu, ada juga belasan orang yang masih hilang.