NAIROBI, iNews.id - Korban tewas aliran sesat di Kenya terus bertambah, yakni 336 orang hingga Sabtu (17/6/2023). Dalam pencarian terbaru di hutan Shakahola, polisi menemukan 10 kuburan berisi jenazah.
Para korban, sebagian besar anak-anak dan remaja, merupakan korban aliran sesat yang meyakini berpuasa sampai meninggal akan masuk surga dan bertemu tuhan. Para korban meninggal akibat kelaparan.
Menteri Dalam Negeri Kenya Kithure Kindiki menyampaikan permintaan maaf seiring ditemukannya korban tewas baru sejak kasus ini muncul beberapa bulan lalu. Dia mengakui, kematian lebih banyak sebenarnya bisa dicegah dengan kewaspadaan yang lebih besar.
"Saya ingin meminta maaf kepada warga Kenya seperti disampaikan presiden kita. Jelas ada kelemahan dalam rezim pemerintah sebelumnya dan saat ini, yang sangat disayangkan menyebabkan banyak kematian warga di Shakahola," katanya, dikutip dari Anadolu.
Operasi pencarian korban, yang memasuki tahap ketiga sejak 2 pekan lalu, dihentikan sementara. Selanjutkan petugas akan fokus melakukan autopsi pada jenazah yang dikumpulkan di rumah sakit.
Ratusan mayat ditemukan di Hutan Shakahola, lokasi yang menjadi markas aliran sesat Gereja Internasional Kabar Baik yang dipimpin Pastor Paul Nthenge Mackenzie. Dia telah ditangkap dengan tuduhan memerintahkan para pengikutnya untuk berpuasa sampai meninggal.
Polisi juga mendalami motif lain di balik kasus ini yakni perdagangan organ karena beberapa korban dalam kondisi bagian dalam tubuhnya hilang.