"Khususnya tahun ini, kita menyaksikan menurunnya pendanaan dari para donor utama untuk bantuan kemanusiaan. Meski telah mengajukan permohonan, kami mungkin tidak bisa mendapatkan dana yang cukup untuk menanggapi keadaan darurat berskala besar ini," ujarnya.
IFRC mengajukan pendanaan darurat sebesar 5 juta franc Swiss atau sekitar Rp104 miliar untuk membantu Palang Merah Sri Lanka. Sejauh ini IFRC telah menyalurkan 1 juta franc Swiss dari dana darurat bantuan bencana.
Sri Lanka mengumumkan keadaan darurat pada akhir pekan lalu setelah Badai Siklon Ditwah memicu banjir besar dan tanah longsor, menewaskan sedikitnya 465 orang.
Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap, korban tewas akibat banjir Sumatera menembus 770 orang dengan lebih dari 650 lainnya hilang.