BEIJING, iNews.id – Korban jiwa akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 di Provinsi Gansu China, terus bertambah. Saat ini jumlahnya mencapai 105 orang, menurut pemerintah daerah di sana.
Gempa dahsyat itu mengguncang daerah terpencil dan pegunungan di tepi utara dataran tinggi Qinghai-Tibet, sekitar tengah malam Senin (18/12/2023) waktu setempat. Selain menimbulkan korban jiwa, bencana itu juga menyebabkan 397 orang luka-luka. Tak hanya itu, gempa tersebut juga merusak lebih dari 4.700 rumah.
China Earthquake Networks Center (CENC) mencatat, gempa terjadi di wilayah Jishishan di Provinsi Gansu, sebelah barat laut China pada Senin pukul 23.59 waktu setempat (22.59 WIB). Gempa kali ini terbilang dangkal karena pusatnya berada di kedalaman 10 km.
Media China mengatakan, upaya penyelamatan dan bantuan sedang dilakukan dan sebuah kelompok kerja telah dikirim untuk menilai dampak bencana alam tersebut. Sementara jumlah orang hilang pascagempa tidak diketahui.
Xinhua melaporkan, daerah bencana berada di wilayah dataran tinggi yang cuacanya dingin. Karenanya, upaya penyelamatan dilakukan untuk mencegah bencana susulan yang disebabkan oleh faktor-faktor di luar gempa.
Suhu di Linxia, Gansu, dekat tempat gempa terjadi, sekitar minus 14 derajat Celsius pada Selasa (19/12/2023) pagi. Sebagian besar wilayah China sedang bergulat dengan suhu yang sangat dingin karena gelombang dingin yang dimulai minggu lalu terus melanda negara tersebut.
Beberapa infrastruktur air, listrik, transportasi, komunikasi dan lainnya telah rusak. Namun para pejabat tidak memberikan perincian lebih lanjut.