SEOUL, iNews.id - Korea Selatan tengah mengembangkan senjata pertahanan anti-rudal termutakhir. Peralatan militer tersebut guna mengatasai ancaman dari Korea Utara yang diyakini memiliki rudal jelajah berhulu ledak nuklir.
Dilansir dari Yonhap, Selasa (11/8/2020), mengacu pada program pertahanan lima tahun periode 2021-2025, militer Korea Selatan akan mengembangkan sistem pertahanan militer anti serangan udara yang mirip dengan Iron Dome milik Israel.
Menurut laporan tersebut, militer Korea Selatan akan menggunakan model sistem pertahanan darat ke udara menengah Cheongung untuk membangun peralatan pencegat rudal jarak dekat dan peluru artileri.
Nantinya, sistem pencegat rudal Korsel untuk melindungi wilayah metropolitan Seoul, termasuk kota satelit di Provinsi Gyeonggi, dari ancaman misil Korea Utara. Sumber terpercaya menyebut biaya pengembangan persenjataan terbaru itu lebih dari 250 miliar dolar AS.
Di saat bersamaan, Kementerian Pertahanan Korsel juga mengonfirmasi rencana penambahan armada kapal selama berbobot mati 3.600 ton dan 4.000 ton. Kemungkinan besar, militer akan memasangkan rudal balistk pada kapal selam terbarunya. Akan tetapi, belum terungkap apakah armada kapal selam baru nantinya akan bertenaga nuklir.
Militer Korea Selatan serius membangun kekuatan pertahanan di tengah memanasnya hubungan dengan Korea Utara. Seoul belum lama ini mencapai kesepakatan kerjasama dengan Amerika Serikat dalam proyek pembangunan kapal induk ringan berbobot 30.000 ton yang diharapkan selesai pada awal 2030.