Seorang pembelot Korea Utara yang kini menjadi peneliti di Seoul mengatakan menghukum pejabat lokal adalah cara pemimpin Korea Utara menghindari tanggung jawab kesalahan timbulnya korban jiwa dalam sebuah peristiwa.
"Mereka mengirimkan pesan bahwa Kim Jong-un tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi kerusakan terjadi karena mereka yang bekerja untuknya gagal mengikuti perintahnya," kata Ahn Chan-il.
Topan Maysak menghantam Korea Utara pada awal pekan ini. Hujan lebat serta angin kencang menyebabkan jalan utama di timur kota pelabuhan Wonsan, Provinsi Kangwon, terendam banjir.
Bencana alam baik itu angin topan maupun gempa bumi cenderung berdampak lebih parah di Korea Utara karena infrastruktur bangunannya yang rapuh. Korut juga rentan dihantam banjir bandang karena wilayahnya banyak gunung dan bukit yang telah lama digunduli.
Topan Maysak juga melanda negara tetangga, Korea selatan, menewaskan sedikitnya dua orang, serta lebih dari 2.000 penduduk dievakuasi ke tempat penampungan sementara di selatan kota Busan.