Pada 2 Juni, Pyongyang menyatakan akan menghentikan pengiriman balon sampah ke Korsel untuk sementara waktu. Alasannya, sebanyak 15 ton sampah yang dikirim mungkin sudah cukup untuk menyampaikan pesan betapa tidak menyenangkan hal tersebut bagi Korsel.
Namun, Korut berjanji akan melanjutkan tindakannya itu jika selebaran anti-Pyongyang kembali diterbangkan dari Korsel. Bahkan, balon sampah yang akan diterbangkan bisa mencapai berlipat-lipat dari sebelumnya.
Sekelompok aktivis Korsel menentang peringatan tersebut dan sejak itu menerbangkan lebih banyak balon ke Korut dengan membawa selebaran yang mengkritik pemimpin negara komunis itu, Kim Jong Un. Para aktivis pro-Barat itu juga mengirimkan balon bersama dengan stik USB berisi video dan drama K-pop serta uang kertas dolar AS.