Ukraina sebenarnya sudah membatasi penggunaan bahasa Rusia, termasuk buku-bukunya, sejak sebelum invasi pada 24 Februari. Namun setelah invasi, kebijakan itu semakin dipercepat.
Otoritas pendidikan melarang karya seni dan pengajaran Rusia jauh sebelum konflik. Pada Maret 2019, pemerintah Ukraina melarang sekitar 40 karya seni karena menyertakan kalangan politisi, bisnis, seniman, serta hal lain berbau Uni Soviet.
Di tahun yang sama, sebuah undang-undang yang memastikan penggunan bahasa Ukraina sebagai bahasa negara, sebagaimana diperjuangkan Presiden Petro Poroshenko, disahkan. UU itu secara resmi menjadikan bahasa Ukraina satu-satunya bahasa yang diakui dan harus menjadi bahasa utama di banyak bidang, termasuk administrasi publik, media, dan pendidikan.
Namun bahasa Rusia sudah menjadi bahasa ibu yang umum digunakan sebagian besar warga Ukraina, tak hanya di timur tapi juga selatan.