NEW DELHI, iNews.id – Krisis alat pelindung kesehatan di India memaksa sejumlah dokter di negara itu menggunakan jas hujan dan helm motor saat berjuang melawan wabah virus corona (Covid-19). Kondisi tersebut sekaligus menyibak lemahnya sistem kesehatan masyarakat di sana di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.
Pemerintah India pada Senin (30/3/2020) menyatakan, mereka sedang berupaya mendapatkan dalam jumlah besar alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis dari Korea Selatan dan China untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, puluhan dokter di garda depan yang menghadapi virus corona di India mengaku khawatir saat harus bekerja tanpa masker dan alat pelindung yang tepat, dapat menjadikan mereka sebagai pembawa virus.
Sejauh ini, virus corona telah menginfeksi 1.251 orang dan menelan 32 korban jiwa di India. Menurut perkiraan, akan ada lebih dari 100.000 orang dapat terinfeksi hingga pertengahan Mei nanti, membuat sistem kesehatan di India dan para dokter yang jumlahnya terbatas bakal berada di bawah tekanan berat.
Di Kota Kolkata, dokter muda di fasilitas utama perawatan Covid-19, Rumah Sakit Penyakit Menular Beleghata, pekan lalu hanya dibekali jas hujan plastik untuk memeriksa pasien. “Kami tidak akan bekerja dengan mengorbankan nyawa kami,” ucap salah satu dokter, yang menolak disebutkan namanya kepada Reuters.
Pengawas medis rumah sakit yang bertanggung jawab, Dr Asis Manna, menolak berkomentar. Sementara, di negara bagian Haryana dekat Ibu Kota New Delhi, Dr Sandeep Garg dari Rumah Sakit ESI menuturkan, selama ini dia menggunakan helm motor lantaran tidak memiliki masker N95, yang memberikan perlindungan signifikan terhadap partikel virus.