Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mencuit di Twitter: "Apa yang disebut 'Visi untuk Perdamaian' hanyalah proyek impian pengembang real estat yang bangkrut."
"Tapi itu adalah mimpi buruk bagi kawasan dan dunia dan, semoga, seruan bagi semua Muslim yang menggonggong ke pohon yang salah," cuit Zarif, yang negaranya tidak mengakui Israel.
BACA JUGA:
Turki: Usulan Perdamaian Timur Tengah Milik Trump Gugur Sebelum Lahir
Mesir Serukan Pemeriksaan Cermat dan Menyeluruh Atas Usulan Perdamaian Timur Tengah Milik Trump
Trump memaparkan usulannya sebagai satu-satunya peluang bagi Palestina untuk meraih kemerdekaan sejati.
Berdasarkan rencana ini, Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota Israel saja, yang keamanannya akan dijamin dalam kesepakatan.
Rencana perdamaian itu juga akan menawarkan pihak Palestina wilayah berdampingan bagi negara itu dan juga bantuan keuangan dalam jumlah besar, dengan syarat Palestina memenuhi sejumlah tuntutan.