YANGON, iNews.id – Dua orang dilaporkan tewas ditembak oleh polisi Myanmar di tengah demonstrasi antikudeta berlangsung pada Senin (8/3/2021). Dua orang yang belum disebutkan identitasnya itu tewas di Kota Myitkyina, kata saksi mata, sementara beberapa orang lainnya terluka.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, lebih dari 50 orang tewas sejak kudeta 1 Februari, ketika demonstran bentrok dengan aparat keamanan. Sementara menurut Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik Myanmar, hampir 1.800 orang ditahan oleh junta militer hingga Minggu (7/3/2021).
Selain itu, seorang pejabat dan manajer kampanye lokal dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Khin Maung Latt, dilaporkan tewas dalam tahanan polisi. Anggota parlemen yang digulingkan militer, Ba Myo Thein mengatakan, Khin Maung mengalami memar di kepala dan dicurigai disiksa dengan kejam.
Reuters melansir, Senin (8/3/2021), polisi di Distrik Pabedan di Yangon, tempat Khin Maung Latt ditangkap, menolak berkomentar. Seorang juru bicara junta militer juga enggan menanggapi. Dalam pernyataan pada Senin ini, militer hanya mengonfirmasi telah menangkap 41 orang satu hari sebelumnya.
Para demonstran dilaporkan kembali memadati jalan di kota besar pada Senin, seperti di Kota Mandalay, dan juga di Monywa. Sementara di Dawei, sebuah kota pesisir di selatan, demonstran bergabung dengan pasukan Persatuan Nasional Karen, kelompok etnik bersenjata yang berlawanan dengan militer.