Dalam 13 hari terakhir, enam pria Rohingya telah terbunuh. Salah satunya seorang pemimpin pemuda Rohingya yang ditembak mati di dalam sebuah kamp pada Rabu (26/10/2022) lalu.
Menurut polisi dan pengungsi Rohingya, tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) diduga berada di balik pembunuhan ini. ARSA, sebelumnya dikenal sebagai Harakah al-Yaqin, adalah kelompok pemberontak Rohingya yang aktif di Negara Bagian Rakhine utara, Myanmar.
Menurut data resmi, lebih dari 120 pengungsi telah tewas di kamp-kamp selama lima tahun terakhir. Dewan Rohingya Eropa sebelumnya menyatakan keprihatinan atas pembunuhan itu.
Bangladesh saat ini menampung lebih dari 1,2 juta warga Rohingya, terutama di kamp-kamp pengungsi Cox's Bazar. Mereka melarikan diri dari tindakan keras militer brutal di negara asal mereka, Negara Bagian Rakhine, Myanmar pada Agustus 2017.