Hantavirus ditularkan melalui kontak dengan feses, urine, atau air liur tikus yang terinfeksi. Penularan paling sering terjadi melalui partikel udara yang terkontaminasi.
Dinas Kesehatan Masyarakat Mono County menjelaskan, satu kasus paparan hantavirus kemungkinan besar disebabkan saat korban menyedot kotoran hewan pengerat dari saluran di rumahnya. Meski demikian tidak ada bukti infeksi tikus dalam kasus terbaru ini. Kondisi tersebut semakin mempersulit upaya untuk lebih memahami hantavirus.
Seain itu, kasus infeksi biasanya terjadi pada akhir musim semi atau musim panas. Sementara itu tiga kasus kematian terbaru ini, serta Arakawa, terjadi pada awal tahun yakni musim dingin atau memasuki musim gugur. Kondisi tersebut semakin membuat hantavirus semakin misterius.
"Kami tidak memiliki gambaran yang jelas tentang di mana orang dewasa ini mungkin tertular virus tersebut," kata Boo.
Virus hantavirus tergolong langka, namun mematikan. Satu dari tiga orang yang terpapar atau sekitar 30 persen penderita meninggal.
Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyaki AS mengungkap sebanyak 20 hingga 50 orang tertular hantavirus setiap tahun di AS.