"Kami berharap China akan memahami bahwa hanya perdamaian yang bisa menguntungkan kedua pihak. China juga memiliki tanggung jawab," katanya.
Lebih lanjut Lai mengajak kubu oposisi untuk bekerja sama untuk mencari solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi Taiwan.
Lai yang berasal dari partai penguasa, Partai Progresif Demokratik (DPP), naik ke tampuk kekuasaan menggantikan pendahulunya, Tsai Ing Wen.
Dia bersaing dengan dua lawan, yakni Hou Yu Ih dari partai oposisi terbesar, Kuomintang (KMT), dan mantan Wali Kota Taipei Ko Wen Je dari Partai Rakyat Taiwan yang baru didirikan pada 2019. Kedua pesaingnya sudah mengakui kekalahan dalam pilpres ini.
Komisi pemilihan umum Taiwan menetapkan Lai sebagai pemenang setelah perolehan suarang telah menembus 5 juta yang berarti tak terkejar oleh dua pesaingnya.