Seorang saksi mengatakan si gadis kesulitan mengendalikan sepeda tanpa rem tangan itu, teman-temannya yang mengetahui sepeda menuruni turunan tak terkendali mencoba mengejarnya namun gagal.
Sepeda berhenti setelah menghantam pagar besi besi di sisi tempat parkir, sedangkan tubuh si gadis terpental. Dia sempat berpegangan pada celah pagar sebelum terlepas dan terjatuh ke tanah.
Hasil otopsi memperlihatkan tubuh gadis itu mengalami luka-luka akibat jatuh dari ketinggian yakni patah tulang tengkorak dan tulang rusuk, kata Asisten Inspektur Polisi Gabriel Goh di pengadilan.
Polisi meyakini insiden itu murni kecelakaan, sebab mereka mendapat penuturan dari saksi lainnya bahwa gadis 13 tahun itu baru bisa mengendarai sepeda saat duduk di kelas 6 sekolah dasar.
Namun demikian, polisi mengatakan penyelidikan masih akan berlanjut akhir bulan ini.