Sumber tersebut mengatakan, drone (pesawat tak berawak) bersenjata dan pesawat AC-130 Spectre—yang dilengkapi dengan meriam berat bergaya howitzer—terbang di wilayah udara Afghanistan setidaknya lima misi setiap hari. Kapal induk USS Ronald Reagan di Laut Arab juga meluncurkan jet cepat untuk mendukung misi tersebut.
Sumber-sumber pertahanan AS juga mengatakan, Washington DC memiliki niat untuk melanjutkan serangan udara setelah 31 Agustus, ketika pasukan sekutu yang tersisa diperkirakan akan meninggalkan Afghanistan.