SYDNEY, iNews.id – Selama setahun terakhir, banyak jurnalis asing yang bekerja untuk perusahaan media Barat dipaksa meninggalkan China. Sebagian besar dari wartawan itu diusir lantaran izin kerja mereka dicabut atau tidak diperpanjang oleh otoritas negeri tirai bambu.
Klub Koresponden Asing China (FCCC) pada Senin (7/8/2020) mengungkapkan, penguasa Tiongkok telah mencatat rekor dengan mengusir 17 jurnalis asing dari negara itu sepanjang paruh pertama tahun ini saja.
Pengusiran itu terjadi di tengah memburuknya hubungan diplomatik antara China dan Amerika Serikat beserta sekutunya yang dipicu oleh berbagai isu, mulai dari masalah perdagangan hingga teknologi. Terakhir, konflik kedua pihak semakin meruncing tatkala China semakin membatasi hak-hak demokrasi di Hong Kong.
China menyatakan, tindakan Beijing terhadap para wartawan asing kali ini hanya sebagai cerminan atas pembatasan yang diterapkan terhadap para jurnalis Tiongkok yang bekerja di AS. Pasalnya, pemerintah AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump telah membatasi visa reporter China menjadi 90 hari saja.
Di bawah ini adalah daftar peristiwa pengusiran paksa jurnalis asing dari Tiongkok, seperti dihimpun Reuters:
AGUSTUS 2019
China tidak bersedia memperpanjang kartu pers Chun Han Wong, jurnalis berkewarganegaraan Singapura yang bekerja untuk Wall Street Journal di Beijing.
Wong pernah menulis cerita tentang aktivitas salah satu sepupu Presiden China Xi Jinping di Australia.
FEBRUARI 2020
China mencabut kredensial pers dari tiga jurnalis Wall Street Journal setelah surat kabar tersebut menolak untuk meminta maaf atas kolom opini yang menyebut China sebagai “orang Asia sakit yang sebenarnya” (the real sick man of Asia).
Ketiga jurnalis tersebut adalah Josh Chin dan Chao Deng yang berkewarganegaraan AS, serta Philip Wen asal Australia.
Pencabutan kredensial pers ketiga orang itu dilakukan Beijing setelah Amerika menyatakan bakal mulai memperlakukan lima entitas media yang dikelola Pemerintah China dengan operasi AS, sama seperti yang dilakukan kedutaan asing.