Lebih Radikal dari Putin! Mantan Presiden Dmitry Medvedev Ingin Rusia Rebut Kiev dari Ukraina

Ahmad Islamy Jamil
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev. (Foto: Reuters)

"Meskipun Kiev pada dasarnya adalah kota Rusia, kota ini dikelola oleh tim internasional penentang Rusia yang dipimpin oleh Amerika Serikat," ucapnya. 

Dia beranggapan semua pihak yang secara formal menjalankan fungsi kekuasaan di Kiev sekarang adalah tokoh-tokoh yang tidak memiliki hati nurani, atau rasa takut akan masa depan negara mereka, ataupun kemungkinan-kemungkinan lainnya. "Semua keputusan diambil di AS dan di markas NATO. Ini sangat jelas. Itu sebabnya ya, mungkin juga di Kiev," kata sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin itu. 

Ketika ditanya apakah Ukraina harus tetap menjadi negara merdeka setelah selesainya operasi militer Rusia di sana secara umum, Medvedev menyatakan peluang itu tetap ada. Menurut dia, negara seperti itu mungkin memiliki peluang untuk tetap bertahan, meski tidak terlalu besar. 

"Bagaimanapun, hal ini bukan menjadi persoalan hari ini, tentu saja, namun akan menjadi agenda beberapa waktu kemudian," katanya.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
22 jam lalu

Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Internasional
24 jam lalu

Trump Ungkap Alasan Sulitnya Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

Internasional
24 jam lalu

Trump Klaim Perdamaian Rusia-Ukraina Semakin Dekat

Nasional
5 hari lalu

Ini Hasil Kunjungan Prabowo ke Pakistan dan Rusia, Apa Saja?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal