TEL AVIV, iNews.id - Ribuan warga Israel memprotes kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah. Lockdown kedua ini diterapkan akibat kenaikan pasien positif Covid-19.
Lockdown tersebut dimulai sebelum Tahun Baru Yahudi, Rosh Hashana, Jumat (18/9/2020). Kebijakan tersebut diterapkan selama tiga pekan.
"Ekonomi jatuh, orang-orang kehilangan pekerjaan, mereka depresi," kata salah satu demonstran Yael di Tel Aviv, seperti dikutip dari AFP, Jumat.
Israel mencatat 172.000 warganya terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 1.163 orang meninggal.
Demonstran menganggap kebijakan lockdown di negara berpenduduk sembilan juta jiwa itu berdampak pada kehidupan mereka. Terutama masalah ekonomi.