Pameran berlangsung hingga 23 Januari dan berfokus pada "sifat salinan dan karya yang dibuat di bottega vinciana (bengkel Leonardo) selama masa hidup sang master dan disahkan olehnya".
"Ada saat-saat ketika Leonardo merasa sulit untuk melukis karena perfeksionismenya dan banyak pekerjaan lainnya, dan murid-muridnya melakukan tugas untuknya," tulis keterangan dalam katalog itu sebagaimana dilansir The Sun.
Lukisan dibagi menjadi dua kategori: "oleh Leonardo" dan "karya yang dikaitkan atau disahkan dan diawasi oleh Leonardo". Lukisan Salvator Mundi kini sekarang berada di kategori kedua.
Lukisan potret yang menggambarkan Kristus sebagai Juru Selamat Dunia itu dan kadang-kadang disebut Salvator Mundi Teluk, berasal dari sekitar tahun 1500. Lukisan ini menghilang selama beberapa abad sebelum berulang kali diperdagangkan dan akhirnya muncul di rumah lelang New Orleans pada 2005. Dealer hanya membayar USD1.175 (sekira Rp16 juta) untuk lukisan itu, tetapi restorasi dengan cepat mengungkapkan bahwa Salvatore Mundi bisa jadi merupakan lukisan Leonardo asli.
Karya itu kemudian dijual ke oligarki Rusia pada 2013 dengan harga USD127 juta (sekira Rp1,8 triliun). Selanjutnya di Christie's New York, pangeran Saudi membelinya dan menjadikannya karya seni termahal yang pernah dijual di lelang publik.
Keberadaan lukisan itu saat ini tetap menjadi misteri, tetapi rumor menunjukkan benda seni itu disembunyikan di suatu tempat di Arab Saudi. Isu lain mengklaim Salvatore Mundi disimpan di superyacht milik Mohammed bin Salman, yang merupakan salah satu superyacht terbesar di dunia.
Meski nilai dari Salvatore Mundi diperkirakan akan turun drastis dengan pengungkapan ini, kekayaan pangeran kemungkinan tidak akan banyak terdampak. Dinasti Saud yang berkuasa di Arab Saudi diperkirakan memiliki kekayaan hingga £1 triliun atau sekira Rp19.000 triliun.