Seorang sopir taksi Eberth Hancco termasuk di antara mereka yang terkena dampak. Saat kondisi normal dia biasa membawa beberapa turis dari bandara Kota Cusco, bekas ibu kota kerajaan Inca.
"Situasinya sangat buruk karena Cusco bergantung pada pariwisata," katanya.
Sebelum pandemi, ada 80 hotel di Ollantaytambo, kota tedekat dari Machu Picchu yang terletak di ujung jalan dari Cusco.
"Setidaknya setengah dari mereka bangkrut," kata kepala asosiasi hotel dan restoran setempat, Joaquin Randall.
Hotel-hotel resmi yang membayar pajak, lanjut dia, mendapat bantuan dana dari pemerintah. Namun tidak demikian dengan hotel tidak resmi yang biasa dimanfaatkan para backpacker.
Machu Picchu atau berarti gunung tua merupakan peninggalan kerajaan Inca yang paling abadi. Inca sempat menguasai sebagian besar wilayah barat Amerika Selatan selama 100 tahun sebelum penaklukan Spanyol pada abad ke-16.
Reruntuhan pemukiman Inca itu ditemukan dalam kondisi hancur dan diselimuti tumbuhan pada 1911 oleh penjelajah AS, Hiram Bingham. Badan PBB UNESCO memasukkan Machu Picchu dalam daftar Situs Warisan Dunia pada 1983.