Macron Desak Pemimpin Kelompok Muslim Setujui Piagam Republik, Redam Gerakan Islam Radikal

Arif Budiwinarto
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menerbitkan Piagam Nilai-Nilai Republik sebagai upaya meredam gerakan Islam radikal. (foto: AFP)

Kebijakan Macron tersebut sebagai upaya membendung gerakan Islam radikal di Prancis menyusul tiga insiden pembunuhan yang melibatkan anggota kelompok Islam garis keras. Serangan itu termasuk pemenanggalan seorang guru, Samuel Paty, yang menujukkan kartun Nabi Muhammad SAW sebagai bahan pelajaran mata kuliah kebebasan berekspresi.

Surat kabar Prancis, La Parisien melaporkan Presiden Macron, Mendagri Prancis Gerald Darmanin telah bertemu dengan delapan pemimpin CFCM di Istana Elysee pada Rabu (18/11/2020).

"Dua prinsip akan tertulis dalam hitam dan putih (dalam piagam): penolakan politik Islam dan campur tangan asing," kata salah seorang sumber dikutip dari France24, Sabtu (21/11/2020).

France24 juga melaporkan dalam pertemuan tersebut disepakati juga menyepakati usulan pembentukan Dewam Imam Nasional.

Presiden Macron telah mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengatasi apa yang disebutnya "separatisme Islam" di Prancis. Langkah tersebut termasuk rancangan Undang-Undang (UU) yang luas untuk mencegah radikalisasi.

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Internasional
3 hari lalu

Dijebloskan ke Penjara, Mantan Presiden Prancis Sarkozy Dibully Napi Lain

Internasional
3 hari lalu

Mantan Presiden Prancis Sarkozy Bebas 3 Pekan Setelah Dijebloskan ke Penjara, kok Bisa?

Internasional
14 hari lalu

Prancis Kirim Tentara ke Israel, Awasi Gencatan Senjata Gaza

Internasional
23 hari lalu

Dijebloskan ke Penjara, Sarkozy Jadi Mantan Presiden Prancis Pertama Huni Hotel Prodeo

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal