Dia berencana melanjutkan kelas online di musim gugur, namun terganjal aturan baru. Kampus mewajibkannya kembali kuliah atau menghadapi deportasi.
Pria yang berkuliah di jurusan teknik elektro itu harus segera menyelesaikan kuliah sehingga jika harus pulang di tengah ketidakpastian wabah corona akan mengancam masa depannya.
Kampus lain seperti Harvard dan MIT meluncurkan gugatan, meminta pengadilan mencabut perintah mahasiswa asing untuk pulang. Presiden Harvard Lawrence Bacow menyebut aturan tersebut membuat pendidikan tinggi di AS kacau balau.
Lulusan India yang belajar teknik elektro di salah satu universitas terkemuka di Arizona, tempat virus itu juga melonjak, khawatir harus mempertaruhkan kesehatannya untuk melanjutkan penelitian dan bimbingan siswa yang lebih muda.
Lebih dari 4.000 siswa asing terdata di kampus-kampus umum di California, dan hampir 5.000 lainnya menimba ilmu di Harvard, Massachusetts, perusahaan yang berencana menawarkan pendidikan online saja pada musim gugur ini.
Sekitar 84 persen universitas di AS berencana menawarkan sistem kuliah hybrid yang memadukan online dan tatap muka. Program ini dyakini akan menyelamatkan mahasiswa asing dari deportasi terkait aturan baru.