Para petugas dari Departemen Kepolisian Kriminal Bayreuth melakukan investigasi di lokasi kejadian.
Media Jerman, Focus.de, melaporkan, menurut pengakuan orangtua korban yang berada di Malang, mahasiswi berusia 22 tahun ini merupakan perenang andal. Paman Sinta, Wibisono, mengatakan kalau keponakannya dikenal sebagai pribadi yang riang, suka menolong, dan kuat.
Pada hari kejadian, seluruh wilayah Jerman sedang dilanda gelombang panas. Saat itu, merupakan hal yang wajar bagi warga untuk pergi ke danau atau sungai terdekat untuk berenang dan mendinginkan badan.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan siap membiayai pemulangan jenazah Shinta dari Jerman ke tanah air.
"Kami pastikan kami akan membantu keluarga sesuai kebutuhan. Kalau keluarga mampu membiayai proses pemulangan, kami akan membantu seluruh aspek administratifnya, termasuk penanganan di bandara. Tapi jika keluarga tidak mampu membiayai pemulangan jenazah, tentu kami akan membantu membiayai pemulangannya," kata Dirjen Perlindungan WNI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, Selasa (14/8/2018).
Menurut Deutsche Welle, sempat dibentuk laman untuk mengumpulkan donasi demi mengurus kepulangan Shinta di kitabisa.com. Saat ini sudah terkumpul Rp 144.971.461 dari target sebelumnya yaitu Rp 100.000.000.