WASHINGTON, iNews.id - Rusia mengusir diplomat tertinggi kedua Amerika Serikat (AS) di Moskow Bart Gorman pekan lalu. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia menyatakan, Gorman harus meninggalkan Rusia sebagai balasan atas pengusiran terhadap seorang pejabat seniornya di Washington DC.
Kemlu Rusia menyebut pengusiran diplomatnya itu tidak masuk akal seraya menuduh AS melancarkan perang visa.
Gorman, pernah menjabat sebagai wakil kepala misi AS, harus meninggalkan Rusia, namun tak dijelaskan secara rinci alasan pengusirannya. Pengumuman soal pengusirannya pun baru disampaikan pada Kamis kemarin. Gorman sebelumnya menjabat sebagai Wakil Asisten Sekretaris dan Asisten Direktur Departemen Luar Negeri (Deplu) AS untuk Investigasi dan Analisis Ancaman yang bertugas mengawasi ancaman terhadap personel diplomatik.
Selain itu dia juga menjabat petugas keamanan regional Layanan Keamanan Diplomatik AS, Departemen Penegakan Hukum dan Keamanan, di beberapa negara termasuk Irak, Yordania, dan China.
Seorang pejabat senior Deplu AS memperingatkan, pemerintah akan menanggapi pengusiran Gorman itu. Kejadian ini jelas bisa memengaruhi ketegangan kedua negara karena berlangsung di saat meningkatnya kekhawatiran akan serangan Rusia ke Ukraina. AS merupakan sekutu dekat Ukraina.
Sementara itu seorang juru bicara Deplu AS mengatakan, Gorman memiliki visa yang sah dan tugasnya di Rusia belum mencapai 3 tahun.