KUALA LUMPUR, iNews.id – Malaysia mengalami kerugian 2,4 juta ringgit atau Rp8,3 miliar per hari karena kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) untuk membendung wabah Covid. Di Indonesia, PKP dapat disemacamkan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Ekonomi terdampak parah. Terdapat sektor yang seakan-akan mati. Banyak pengangguran. Apabila kita melaksanakan PKP, kerugian rata-rata sebanyak 2,4 juta ringgit sehari,” ujar Menteri Komunikasi Malaysia, Saifuddin Abdullah, di Kuala Lumpur, Kamis (5/11/2020).
Saifuddin mengemukakan hal itu saat bertemu sejumlah media dalam membicarakan narasi pemerintah dalam menangani Covid-19 karena isunya telah menjadi semakin kompleks.
“Terdapat empat perkara yang saling berkait antara satu dan yang lain, yaitu pandemi Covid-19 masih kritikal tetapi kita berhasil mengawalnya. Pemerintah berbuat maksimal dan terencana, tantangan ekonomi dan Belanjawan 2021 (RAPBN),” katanya.
Dia mengatakan, saat Amerika Serikat mencatat lonjakan infeksi tertinggi yaitu mencapai 100.233 kasus per hari, Malaysia justru mencatat jumlah kasus sembuh harian tertinggi yaitu 1.000 orang. Adapun akumulasi jumlah yang pasien Covid yang telah sembuh di negeri jiran sampai sejauh ini adalah 67,4 persen.