Pria itu masuk Malaysia menggunakan paspor Prancis. Namun setelah pemeriksaan mendalam, dia ternyata juga memiliki paspor Israel.
“Tersangka mengaku masuk negara ini untuk memburu dan membunuh sesama warga Israel terkait perselisihan keluarga. Kami tidak memercayai pernyataannya dan tidak menyenyampingkan kemungkinan dia memiliki agenda lain,” katanya, seraya menambahkan, penyelidikan polisi terfokus pada kemungkinan pria itu agen intelijen Israel.
Dari pengeledahan di kamar hotel tempatnya menginap, polisi menyita enam pucuk pistol, yakni 1 pucuk Sig Sauer, 2 Glocks, dan 1 Smith & Wesson. Turut diamankan bersamanya 200 butir peluru. Tiga pistol dalam kondisi terisi peluru penuh.