NHB antara Agustus dan Oktober telah menggelar enam diskusi kelompok terarah dengan 48 peserta untuk mencari pandangan tentang nominasi tersebut. Pesertanya termasuk praktisi budaya, perwakilan asosiasi budaya dan peneliti yang terlibat dalam pembuatan dan pemakaian kebaya.
Selanjutnya sejak tanggal 1 hingga 3 November, perwakilan dari NHB dan masyarakat menghadiri lokakarya yang diselenggarakan oleh Malaysia di Port Dickson. Mereka mereka membahas nominasi tersebut, termasuk apa saja yang harus disertakan dalam pengajuan.
NHB akan mengatur upaya penjangkauan publik dari Januari hingga Maret 2023 untuk meningkatkan kesadaran akan nominasi tersebut. NHB juga akan menyampaikan secara rinci mengenai rencana pendaftaran kebaya di situs web dan media sosialnya.
Menurut NHB, UNESCO akan menilai nominasi berdasarkan definisi warisan budaya takbenda dan seberapa baik masing-masing dari empat negara akan memastikan promosi dan transmisi praktik terkait kebaya. Hasil nominasi diharapkan diumumkan pada akhir 2024.
NHB Singapura sebelumnya menambahkan kerajinan dan praktik terkait kebaya dalam inventaris warisan budaya takbenda pada Oktober 2022. Elemen lain yang telah masuk daftar berjumlah 102 di NHB di antaranya budi daya anggrek dan pembuatan kecap.
Untuk diketahui, pada 2021, 61 elemen multinasional telah ditambahkan ke daftar UNESCO. Daftar tersebut termasuk keahlian pembuatan jam mekanis dan mekanik seni yang dinominasikan bersama oleh Swiss dan Prancis. Selain itu, kopi Arab yang dipraktikkan di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Oman dan Qatar.