Dia diketahui memiliki kerabat yang juga pernah bekerja di institusi intelijen itu dalam rentang 1967 hingga 1983. Akan tetapi, orang tersebut tidak ikut terseret ke pengadilan karena berusia lanjut (85 tahun) serta mengindap penyakit kognitif tingkat lanjut.
Dakwaan tersebut mengatakan bahwa setidaknya, pada awal 2001 keduanya sudah memberikan informasi kepada agen Kementerian Keamanan Negara China. Penyelidik FBI mendapatkan rekaman video dan audio pertemuan mereka dengan agen MSS di Hong Kong pada Maret 2001, meskipun tidak dijelaskan bagaimana dan kapan mereka memperoleh bukti tersebut.
Pada pertemuan itu, Ma dan kerabatnya memberikan rincian komunikasi CIA, operasi lapangan, dan informan, serta rekaman video menunjukkan mereka menerima bayaran atas informasi sensitif tersebut sebesar 50.000 dolar AS (Rp739,6 juta).
Setelah aktivitas tersebut, Ma melamar posisi di FBI kantor Hawaii yang memberinya akses ke informasi rahasia setidaknya selama satu dekade berikutnya. Dia mengundug dan memotret dokumen untuk diserahkan pada agen China.
Dia dan kerabatnya juga diminta untuk mengindentifikasi dari gambar-gambar yang diduga agen dan informan AS di China selama periode bekerja di Hawaii.
Sayangnya, dakawaan tersebut tidak memberikan petunjuk tentang apa yang mungkin telah dilakukan Ma setelah tahun 2010 atau saat penyelidik kontraintelijen AS pertama kali mencurigainya sebelum 2019.
Ini merupakan kasus penjualan informasi oleh mantan pegawai intelijen AS ke China terbaru. November lalu, Jerry Chun Shing Lee, yang bekerja untuk CIA dari tahun 1994 hingga 2007 dijatuhi hukuman 19 tahun penjara karena memberikan rahasia AS kepada intelijen China.