ISTANBUL, iNews.id - Mary Ann Wright, mantan perwira militer dan diplomat Amerika Serikat (AS), menegaskan bahwa armada kemanusiaan harus terus berlayar ke Gaza hingga blokade Israel benar-benar dicabut. Dia menyerukan dunia untuk tidak berhenti menekan Israel, meski berbagai armada sebelumnya ditahan atau diserang.
Wright merupakan salah satu peserta Freedom Flotilla Coalition (FFC), armada kemanusiaan yang kembali berlayar menuju Gaza sejak akhir pekan lalu. Armada ini melanjutkan misi Global Sumud Flotilla (GSF) yang sebelumnya dicegat dan ditangkap oleh pasukan Israel di perairan internasional.
“Kapal-kapal akan terus beroperasi hingga blokade dicabut, hingga Palestina merdeka,” ujar Wright kepada kantor berita Anadolu, dikutip Selasa (7/10/2025).
Suara Nurani dari Mantan Kolonel AS
Mary Ann Wright bukan sosok baru dalam misi kemanusiaan ke Gaza. Mantan kolonel Angkatan Darat AS itu juga pernah berlayar bersama kapal Mavi Marmara pada 2010, ketika pasukan Israel menyerang dan menewaskan beberapa aktivis internasional. Namun insiden berdarah itu tidak membuatnya gentar.
“Hanya karena satu kapal dan armada sebelumnya ditahan, bukan berarti kita berhenti,” tegasnya. Menurut Wright, misi flotilla bukan sekadar aksi politik, tetapi tanggung jawab moral seluruh warga dunia untuk melawan genosida Israel di Gaza.
Wright mengundurkan diri dari jabatan diplomatiknya di Departemen Luar Negeri AS pada 2003 sebagai bentuk protes atas perang di Irak. Sejak itu, ia dikenal sebagai aktivis anti-perang dan pembela kemanusiaan yang vokal menentang kebijakan luar negeri Washington di Timur Tengah.
Diserang Drone Israel
Beberapa bulan lalu, Wright ikut dalam kapal Conscience, salah satu dari sembilan kapal di bawah bendera FFC. Kapal itu diserang drone Israel di perairan Malta, sehingga tidak bisa melanjutkan pelayaran menuju Gaza. Wright berada di dalam kapal saat serangan terjadi.
Meski menghadapi bahaya nyata, Wright menegaskan tekadnya untuk terus melanjutkan perjuangan. “Semua ini penting secara moral bagi kita sebagai warga dunia,” ujarnya. “Kita harus menentang keterlibatan pemerintah kita dalam genosida Israel di Gaza.”