Tak hanya itu, aksi protes yang lebih luas dan sering kali disertai kekerasan terhadap kesenjangan juga terjadi pada periode masa kedua pemerintahannya—yang berakhir dengan janji pemerintah untuk merancang konstitusi baru.
Setelah meninggalkan kursi kepresidenan, Pinera tetap aktif dalam politik, menyuarakan isu-isu seperti upaya merancang konstitusi baru, yang akhirnya gagal. Dia juga mendukung para politisi konservatif di Amerika Latin, termasuk Presiden Argentina Javier Milei yang baru menjabat.
Sementara Mantan Presiden Argentina Mauricio Macri mengungkapkan kesedihannya atas kabar meninggalnya Pinera. “Dia adalah orang yang baik, memiliki komitmen yang tiada duanya terhadap Chile dan terhadap nilai-nilai kebebasan dan demokrasi di Amerika Latin,” katanya.