"Rusia telah dan tetap berkomitmen pada perjanjian ini. Langkah seperti itu, jika diambil, akan membuat dunia semakin berbahaya," kata Peskov, pada Oktober 2018.
Dia juga membantah tuduhan Presiden AS Donald Trump yang menyebut Rusia melanggar kesepakatan INF. Kesepakatan itu diteken pemimpin kedua negara saat itu, Presiden Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev, untuk menyudahi krisis rudal balistik Uni Soviet yang menargetkan ibu kota negara-negara Barat.
Peskov juga menegaskan pernyataan yang disampaikan Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia tidak akan menyerang lebih dulu meskipun diancam dengan serangan nuklir.
"Kami tidak merasa memiliki hak untuk melakukan serangan lebih dulu," katanya.