"Saya trauma dengan hal ini. Sekarang saya melihat foto-foto orang yang berpikir, jika dia (pacar saya) bisa menjadi saudara saya, berarti siapa pun bisa menjadi saudara saya," katanya kepada CNN.
Belakangan, Hill mengetahui bahwa dia memiliki lebih banyak saudara kandung daripada saudara laki-lakinya yang selama ini tumbuh bersamanya. Ya, jumlah mereka mencapai 22 orang!
"Saya tidur dengan saudara satu ayah saya. Saya bersekolah di sekolah dasar dengan saudara yang lain yang juga satu ayah," kata Hill getir.
Laporan CNN tersebut menyoroti betapa meresahkannya kasus inses di AS—yang disebut sebagai “inses yang tidak disengaja”. Fenomena itu terjadi sebagai akibat lemahnya regulasi dari pemerintah.
Menurut media AS itu, kasus-kasus inses di negara itu kebanyakan muncul karena beberapa pria mendonorkan spermanya untuk membantu perempuan yang bukan istri mereka agar bisa hamil. Salah satu kasus yang paling menyedot perhatian adalah kisah Dr Donald Cline, yang menjadi ayah dari sedikitnya 90 anak di Indiana, AS, dari hasil donor sperma.
Berbagai riset menunjukkan, bayi yang lahir akibat inses mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami cacat lahir dan kelainan genetik. Identitas tersebut dikonfirmasi oleh tes pihak ketiga yang mencari homozigositas, atau disingkat ROH, yang mengungkapkan potongan materi genetik identik dalam DNA.