Warga Palestina telah mengkritik kesepakatan normalisasi Maroko dengan Israel itu. Mereka mengatakan, negara-negara Arab telah membatalkan tujuan perdamaian dengan meninggalkan tuntutan lama agar Israel menyerahkan tanah untuk Negara Palestina sebelum menerima pengakuan dari dunia Arab.
Sikap Maroko kini bertolak belakang dengan beberapa bulan lalu. Pada Agustus, Perdana Menteri Maroko Saad Dine El Otmani dengan tegas menolak normalisasi hubungan dengan Israel dalam bidang apa pun.
Otmani menempatkan kepentingan Palestina di atas segalanya terkait apa pun isu Israel. “Kami menolak normalisasi apa pun dengan entitas Zionis sebab hal ini membuat mereka semakin berani melanggar hak-hak rakyat Palestina,” kata El Otmani, dalam pidatonya kepada Partai Islam PJD, seperti dikutip dari Reuters, Senin (24/8/2020).
Menurut dia, sikap Maroko tidak akan berubah, yakni mendukung solusi dua negara dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.