SINGAPURA, iNews.id - Para pejabat Singapura menekankan wabah Covid-19 tak serta merta akan hilang begitu saja. Masyarakat negara itu harus belajar untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19.
Ada beberapa faktor yang mendasari di antaranya varian baru virus corona yang semakin mengkhawatirkan karena lebih menular, terutama B1617 asal India, serta kondisi negara.
Singapura tak seperti negara lain yang bisa menerapkan lockdown total dalam jangka waktu yang lebih lama. Sebagai negara kecil dan mengandalkan perekonomian dari negara lain, Singapura tak bisa terus menerus menutup perbatasan.
“Kita adalah titik merah kecil yang terhubung sepenuhnya dengan dunia. Perdagangan serta perjalanan merupaakan sumber kehidupan kita. Bagi kita, ini bukan hanya bagus untuk dimiliki, tapi eksistensial," kata menteri pendidikan Lawrence Wong yang juga memimpin gugus tugas Covid-19, dikutip dari The Straits Times, Rabu (12/5/2021).
Dia menegaskan Singapura hanya bisa menutup perbatasan dalam waktu singkat.
Pandangan ini disampaikan di tengah peningkatan tajam kasus penularan lokal Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Sejauh ini ada 11 klaster aktif baru, setelah Singapura tak mengalami kasus lokal selama beberapa bulan.