Setahun kemudian, Uni Soviet runtuh dan Rusia membuka ekonominya untuk perusahaan-perusahaan dari Barat. Namun, lebih dari tiga dekade kemudian, McDonald's menjadi salah satu dari semakin banyak perusahaan yang menarik diri dari Rusia.
"Ini adalah masalah rumit yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dengan konsekuensi yang mendalam," kata kepala eksekutif McDonald's, Chris Kempczinski dalam sebuah pesan kepada staf dan pemasok.
McDonald's mengatakan akan menjual semua situsnya ke pembeli lokal. Mereka juga akan memulai proses "de-arching" restoran yang melibatkan penghapusan nama, branding, dan menu. Ini bertujuan akan mempertahankan merek dagangnya di Rusia.
Perusahaan itu mengatakan, prioritasnya kini termasuk berusaha untuk memastikan 62.000 karyawannya di Rusia terus dibayar sampai penjualan selesai. Selain itu dipastikan, mereka memiliki "pekerjaan di masa depan dengan pembeli potensial".