Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 Didulang dari Limbah Elektronik

Nathania Riris Michico
Atlet yang meraih medali emas saat Olimpiade Rio 2016 lalu. (Foto:MARTIN BUREAU/AFP PHOTO)

Penggunaan materi daur ulang untuk membuat medali bukan pertama kalinya terjadi di Olimpiade Tokyo 2020.

Hampir 30 persen bahan medali perak dalam Olimpiade Rio 2016 didapat dari cermin usang, solder bekas, plat sinar-X. Adapun 40 persen logam tembaga yang digunakan untuk membuat medali perunggu didapat dari sampah baru.

Kemudian, pada Olimpiade Musim Dingin di Vancouver pada 2010, sebanyak 1,5 persen kebutuhan logam untuk pembuatan medali didapat dari logam daur ulang di Belgia.

Upaya panitia Olimpiade Tokyo 2020 unik dalam dua hal. Pertama, mereka bertujuan menghasilkan semua medali dari 100 persen materi daur ulang. Kedua, materi tersebut didapat hanya dari limbah elektronik warga Jepang.

Iktikad itu mendapat sokongan dari warga Jepang. Hingga Juni 2018, toko-toko ponsel mengumpulkan 4,32 juta ponsel bekas dari sumbangan publik. Kemudian pemeritah daerah menerima sekitar 34.000 ton perangkat elektronik ukuran kecil.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Nasional
5 jam lalu

Hore! Prabowo Janjikan Bonus Rp1 Miliar buat Atlet Peraih Emas SEA Games 2025

All Sport
28 hari lalu

Indonesia Diprediksi Kehilangan 41 Medali di Emas SEA Games 2025, Kok Bisa?

All Sport
1 bulan lalu

Hasil Asian Youth Games 2025: Pejudo Sashenka Fatimah Sumbang Emas Keempat untuk Indonesia 

All Sport
1 bulan lalu

4 Keputusan Keras IOC untuk Indonesia Buntut Tolak Atlet Israel: Dialog Dihentikan hingga Ancaman Sanksi Global!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal