"Ini terjadi meski ada pernyataan baru-baru ini dari juru bicara Kemhan bahwa rencana tersebut, yang diumumkan pada Juni, akan ditunda karena 'kendala fiskal'," bunyi laporan itu lagi.
Nikkei juga menuliskan, Prabowo bersikap defensif ketika Anies dan Ganjar mempertanyakan kebijakan sang menhan soal rencana pembelian alutsista bekas itu.
Media negeri sakura itu dalam laporannya menyebutkan, Anies terus menyerang Prabowo atas kebijakan-kebijakannya yang lain. Dia menuduh Prabowo menguasai tanah seluas 3.400 km persegi, sementara lebih dari separuh parjurit Indonesia tidak memiliki tempat tinggal. Mantan menteri pendidikan itu juga mengkritik kebijakan “food estate” yang diterapkan oleh Jokowi yang berada di bawah pengawasan Prabowo, yang berupaya mengubah lahan gambut Kalimantan dan Sumatra menjadi perkebunan singkong dan sawah. Menurut Anies, kebijakan itu hanya menguntungkan kroni-kroni dan merusak lingkungan.
"Prabowo membantah tuduhan tersebut namun tampak bingung dengan serangan tersebut. Dia tidak mampu mengarahkan pembicaraan ke bidang keahliannya – pertahanan, keamanan dan geopolitik – yang menjadi topik perdebatan hari Minggu," tulis Nikkei.
Saat membalas lawan-lawannya, kata media Jepang itu, Prabowo menyebut Anies hanya “omon, omon, dan omon” tanpa prestasi nyata, lalu menuduh Ganjar mengutip “data yang salah” ketika Anies menyebutkan serangkaian angka untuk menyoroti kinerja Kementerian Pertahanan.
"Selanjutnya, Prabowo gagal menjelaskan dengan lebih baik apa yang akan ia lakukan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan kedudukan geopolitik Indonesia," tulis Nikkei.